Sudah tahukah Anda tentang daftar orang terkaya di Indonesia saat ini?
Tidak ada salahnya kita melihat sebentar, siapakah orang-orang sukses tersebut. Siapa tahu dari mereka itu ada yang Anda kenal. Bahkan mungkin nantinya kekayaan mereka itu akan menular pada kita. Ternyata rata-rata dari sekian banyak orang terkaya di Indonesia tersebut merupakan pengusaha. Ayo kita lihat lebih lanjut tentang mereka...
1. Sukanto Tanoto (Tan Kang Hoo) - CEO Raja Garuda Mas (RGM)
Jika Warren Buffett adalah orang terkaya nomor satu di dunia untuk tahun 2008 ini, maka Sukanto Tanoto masih menjadi orang terkaya di Indonesia yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.
Berdasarkan data Forbes yang dilansir, Kamis (6/3/2008), kekayaan Sukanto Tanoto (58) yang kini berdimisili di Singapura pada tahun 2008 ini mencapai USD3,8 miliar. Bos Raja Garuda Mas (RGM) Group itu menempati ranking 284 daftar orang terkaya di dunia.
Dua bos rokok Djarum Michael Hartono (68) dan R Budi Hartono (67) juga masuk ranking terkaya dunia yakni di posisi 605. Taksiran kekayaan Michael dan Budi Hartono masing-masing sekira USD2 miliar.
Pengusaha Martua Sitorus (48) yang kini juga berdomisili di Singapura menjadi orang terkaya di dunia urutan 652 dengan taksiran kekayaan USD1,9 miliar. Sedangkan di posisi 962, wakil Indonesia adalah pengusaha Peter Sondakh (56) bos Rajawali Group dengan kekayaan USD1,2 miliar.
2. Putera Sampoerna - Sampoerna Tbk
2.1 Billion $, Age 58.
Produksi rokok kretek ketiga terbesar sebelum kemudian sahamnya dikuasai oleh Philip Morris.
Putera Sampoerna, mengguncang dunia bisnis Indonesia dengan menjual seluruh saham keluarganya di PT HM Sampoerna senilai Rp18,5 triliun, pada saat kinerjanya baik. Generasi ketiga keluarga Sampoerna yang belakangan bertindak sebagai CEO Sampoerna Strategic, ini memang seorang pebisnis visioner yang mampu menjangkau pasar masa depan.
Berbagai langkahnya seringkali tidak terjangkau pebisnis lain sebelumnya. Dia mampu membuat sensasi (tapi terukur)dalam dunia bisnis. Sehingga pantas saja Warta Ekonomi menobatkan putra Liem Swie Ling (Aga Sampoerna) ini sebagai salah seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005. Sebelumnya, majalah Forbes menempatkannya dalam peringkat ke-13 Southeast Asia’s 40 Richest 2004.
Putera Sampoerna, pengusaha Indonesia kelahiran Schidam, Belanda, 13 Oktober 1947. Dia generasi ketiga dari keluarga Sampoerna di Indonesia. Adalah kakeknya Liem Seeng Tee yang mendirikan perusahaan rokok Sampoerna. Putera merupakan presiden direktur ketiga perusahaan rokok PT. HM Sampoerna itu. Dia menggantikan ayahnya Aga Sampoerna.
Kemudian, pada tahun 2000, Putera mengestafetkan kepemimpinan operasional perusahaan (presiden direktur) kepada anaknya, Michael Sampoerna. Dia sendiri duduk sebagai Presiden Komisaris PT HM Sampoerna Tbk, sampai saham keluarga Sampoerna (40%) di perusahaan yang sudah go public itu dijual kepada Philip Morris International, Maret 2005, senilai Rp18,5 triliun.
Pria penggemar angka sembilan, lulusan Diocesan Boys School, Hong Kong, dan Carey Grammar High School, Melbourne, serta University of Houston, Texas, AS, itu sebelum memimpin PT HM Sampoerna, lebih dulu berkiprah di sebuah perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit milik pengusaha Malaysia. Kala itu, dia bermukim di Singapura bersama isteri tercintanya, Katie, keturunan Tionghoa warga Amerika Serikat.
Dia mulai bergabung dalam operasional PT. HM Sampoerna pada 1980. Enam tahun kemudian, tepatnya 1986, Putera dinobatkan menduduki tampuk kepemimpinan operasional PT HAM Sampoerna sebagai CEO (chief executive officer) menggantikani ayahnya, Aga Sampoerna.
Namun ruh kepemimpinan masih saja melekat pada ayahnya. Baru setelah ayahnya meninggal pada 1994, Putera benar-benar mengaktualisasikan kapasitas kepemimpinan dan naluri bisnisnya secara penuh. Dia pun merekrut profesional dalam negeri dan mancanegara untuk mendampinginya mengembangkan dan menggenjot kinerja perusahaan.
Sungguh, perusahaan keluarga ini dikelola secara profesional dengan dukungan manajer profesional. Perusahaan ini juga go public, sahamnya menjadi unggulan di bursa efek Jakarta dan Surabaya. Ibarat sebuah kapal yang berlayar di samudera luas berombak besar, PT HM Sampoerna berhasil mengarunginya dengan berbagai kiat dan inovasi kreatif.
Tidak hanya gemilang dalam melakukan inovasi produk inti bisnisnya, yakni rokok, namun juga berhasil mengespansi peluang bisnis di segmen usaha lain, di antaranya dalam bidang supermarket dengan mengakuisi Alfa dan sempat mendirikan Bank Sampoerna akhir 1980-an.
Di bisnis rokok, HM Sampoerna adalah pelopor produk mild di tanah air, yakni rokok rendah tar dan nikotin. Pada 1990-an, itu Putera Sampoerna dengan kreatif mengenalkan produk rokok terbaru: A Mild. Kala itu, Putera meluncurkan A Mild sebagai rokok rendah nikotin dan “taste to the future”, di tengah ramainya pasar rokok kretek. Kemudian perusahaan rokok lain mengikutinya.
Dia memang seorang pebisnis visioner yang mampu menjangkau pasar masa depan. Berbagai langkahnya seringkali tidak terjangkau pebisnis lain sebelumnya. Dia mampu membuat sensasi (tapi terukur)dalam dunia bisnis. Langkahnya yang paling sensasional sepanjang sejarah sejak HM Sampoerna berdiri 1913 adalah keputusannya menjual seluruh saham keluarga Sampoerna di PT HM Sampoerna Tbk (40%) ke Philip Morris International, Maret 2005.
Keputusan itu sangat mengejutkan pelaku bisnis lainya. Sebab, kinerja HM Sampoerna kala itu (2004) dalam posisi sangat baik dengan berhasil memperoleh pendapatan bersih Rp15 triliun dengan nilai produksi 41,2 miliar batang. Dalam posisi ketiga perusahaan rokok yang menguasai pasar, yakni menguasai 19,4% pangsa pasar rokok di Indonesia, setelah Gudang Garam dan Djarum.
Mengapa Putera melepas perusahaan keluarga yang sudah berumur lebih dari 90 tahun ini? Itu pertanyaan yang muncul di tengah pelaku bisnis dan publik kala itu.
Belakangan publik memahami visi Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Majalah Warta Ekonomi ini ((Warta Ekonomi 28 Desember 2005). Dia melihat masa depan industri rokok di Indonesia akan makin sulit berkembang. Dia pun ingin menjemput pasar masa depan yang hanya dapat diraihnya dengan langkah kriatif dan revolusioner dalam bisnisnya. Secara revolusioner dia mengubah bisnis intinya dari bisnis rokok ke agroindustri dan infrastruktur.
Hal ini terungkap dari langkah-langkahnya setelah enam bulan melepas saham di PT HM Sampoerna. Juga terungkap dari ucapan Angky Camaro, orang kepercayaan Putera: “Arahnya memang ke infrastruktur dan agroindustri.”
Terakhir, di bawah bendera PT Sampoerna Strategic dia sempat berniat mengakuisisi PT Kiani Kertas, namun untuk sementara dia menolak melanjutkan negosiasi transaksi lantaran persyaratan yang diajukan Bank Mandiri dinilai tak sepadan. Dia pun dikabarkan akan memasuki bisnis jalan tol, jika faktor birokrasi dan kondisi sosial politik kondusif.
3. Eka Tjipta Widjaja and family – Sinar Mas
Adalah pendiri Grup_Sinar_Mas, grup yang salah satu bisnisnya terkenal di bidang kelapa sawit (CPO). Eka masuk dalam 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2007. Dia juga menjadi presiden komisaris dari bank BII (Bank Internasional Indonesia). Eka mempunyai kehidupan poligami dimana memiliki banyak istri dan mempunyai anak lebih dari 40, diantaranya yang terkenal mengikuti bisnisnya adalah Indra, Teguh, dan Franky.
4. Rachman Halim and family - Gudang Garam
1.8 Billion $, Age 59. Saat ini pabrik rokok merk Gudang Garam merupakan yang terbesar di Indonesia.
5. R. Budi Hartono and family - Djarum
1.4 Billion $, Age 64.
Mempunyai pabrik rokok kretek merek Djarum, yang juga diekspor ke luar negeri.
6. Aburizal Bakrie and family - Bakrie Group
1.2 Billion $, Age 59.
Saat ini bergerak di bidang infrastruktur.
7. Eddy William Katuari and family - Wings Group
1.0 Billion $, Age 60. Usaha sabun cuci detergen merek Wing.
Juga saat ini bergerak dibidang penjualan kebutuhan rumah tangga. Juga dalam bidang real estate dan kimia.
8. Trihatma Haliman - Agung Podomoro
900 Million $, Age 54.
Bergerak di bidang real estate developer antara lain komplek perumahan dan apartemen Agung Podomoro.Juga bergerak dibidang retail.
9. Arifin Panigoro - Medco Energy International
815 Million $, Age 61.
Memiliki perusahaan minyak Medco Energy International, dan juga bergerak di bidang pengeboran minyak di Sumatera Selatan.
10. Liem Sioe Liong and family - Bogasari, Indomobil, Indofood, etc
800 Million $,Age 91.
Membangun Salim Group dalam usaha di bidang makanan, pelayaran dan semen. Memiliki Bank Central Asia dan Bank First Pacific.
Maukah Anda menjadi kaya seperti mereka?
Tuliskan KOMENTAR Anda di bawah ini sebagai langkah awal...
dari berbagai sumber
GRATIS JADI MEMBER di BisnisCemerlang.Com
Kali ini Anda tidak memerlukan biaya untuk menjadi member kami.
Cukup lakukan pendaftaran dan konfirmasikan kepada kami melalui SMS, Anda sudah bisa login sebagai member kami.
Yang jelas, kesempatan ini tidak akan datang 2 kali...
Jadi, silakan buat Username dan Password Anda sekarang juga..Klik di sini!!
Kali ini Anda tidak memerlukan biaya untuk menjadi member kami.
Cukup lakukan pendaftaran dan konfirmasikan kepada kami melalui SMS, Anda sudah bisa login sebagai member kami.
Yang jelas, kesempatan ini tidak akan datang 2 kali...
Jadi, silakan buat Username dan Password Anda sekarang juga..Klik di sini!!
DAFTAR ORANG TERKAYA DI INDONESIA (AGUSTUS 2009)
Label:
bisnis,
kaya,
pengusaha,
perusahaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengen juga seperti mereka itu...
Info yang bagus..
kapan ya saya bisa sperti itu??
susah deh kayaknya, kalo kerjaannya hanya OnLine terus. heheh..
kaya tapi kalo cacatmah ngga mau ahh
mending biasa2 aja, hidup mencukupi
hehehhehhehe
bikin mupeng. mudah-mudahan nanti g bisa sekaya mereka yang penting usaha terus sama banyakin do'a. amin ya Allah
Mantab....
wah kacau nich namaku kok engga ada yah di daftarmu ? padahal 2 hari yang lalu namaku adalah di forbes.... hehehehehehe
wuih, banyak banget duitnya? kpn ya bisa seperti itu?? hehehe hayalan tingkat tinggi